Kamis, 02 Agustus 2012

askep pada pasien HIPERTENSI


TEORI
Hipertensi adalah peningkatan abnormal pada tekanan sistolik 140 mm Hg
atau lebih dan tekanan diastolic 120 mmHg (Sharon, L.Rogen, ).

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHG
dan tekanan darah diastolic lebih dari 90 mmHG (Luckman Sorensen,).

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah
sistolik 140 mmHg atau lebih dan tekanan darah diastolic 90 mmHg atau
lebih. (Barbara Hearrison )
Dari ketiga definisi diatas dapat disimpulkan bahwa hipertensi adalah
peningkatan tekanan darah yang abnormal dengan sistolik lebih dari 140
mmHg dan diastolic lebih dari 90 mmHg.

Etiologi

Pada umunya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik. Hipertensi
terjadi sebagai respon peningkatan cardiac output atau peningkatan tekanan
perifer
Namun ada beberapa factor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi:
Genetik: Respon nerologi terhadap stress atau kelainan eksresi atau
transport Na.
Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan
tekanan darah meningkat.
Stress Lingkungan
Hilangnya Elastisitas jaringan and arterisklerosis pada orang tua serta
pelabaran pembuluh darah.

Berdasarkan etiologinya Hipertensi dibagi menjadi 2 golongan yaitu:

Hipertensi Esensial (Primer)
Penyebab tidak diketahui namun banyak factor yang mempengaruhi seperti
genetika, lingkungan, hiperaktivitas, susunan saraf simpatik, system
rennin angiotensin, efek dari eksresi Na, obesitas, merokok dan stress.

Hipertensi Sekunder

Dapat diakibatkan karena penyakit parenkim renal/vakuler renal. Penggunaan
kontrasepsi oral yaitu pil. Gangguan endokrin dll.

Patofisiologi

Menurunnya tonus vaskuler meransang saraf simpatis yang diterukan ke sel
jugularis. Dari sel jugalaris ini bias meningkatkan tekanan darah. Dan
apabila diteruskan pada ginjal, maka akan mempengaruhi eksresi pada rennin
yang berkaitan dengan Angiotensinogen. Dengan adanya perubahan pada
angiotensinogen II berakibat pada terjadinya vasokontriksi pada pembuluh
darah, sehingga terjadi kenaikan tekanan darah.

Selain itu juga dapat meningkatkan hormone aldosteron yang menyebabkan
retensi natrium. Hal tersebut akan berakibat pada peningkatan tekanan
darah. Dengan Peningkatan tekanan darah maka akan menimbulkan kerusakan
pada organ organ seperti jantung.

Manifestasi klinis

Manifestasi klinis pada klien dengan hipertensi adalah meningkatkan
tekanan darah > 140/90 mmHg, sakit kepala, epistaksis, pusing/migrain,
rasa berat ditengkuk, sukar tidur, mata berkunang kunang, lemah dan lelah,
muka pucat suhu tubuh rendah.
Komplikasi
Organ organ tubuh sering terserang akibat hipertensi anatara lain mata
berupa perdarahan retina bahkan gangguan penglihatan sampai kebutaan,
gagal jantung, gagal ginjal, pecahnya pembuluh darah otak.

Penatalaksanaan

penatalaksanaan keperawatan

·         Diet rendah lemak
·         Diet rendah garam natrium benzoat, monosodium glutamat, Hindari makanan daging kambing, buah durian, minuman beralkohol
·         Lakukan olahraga secara teratur
·         Hentikan kebiasan merokok (minum kopi)
·         Menjaga kestabilan BB tapi unutk hipertensi yang di sertai kegemukan
·         Menghindari stress dan gaya hidup yang lebih santai
(Wijaya Kusuma, 2004: 11)

penatalaksanan medis

Pengobatan hipertensi sekunder lebih mengutamakan pengobatan kasual.
Pengobatan hipertensi primer ditujukan untuk menurunkan tekanan darah dengan hartapan memperpanjang umur dan mengurangi komplikasi.
Upaya menurunkan tekana darah dicapai denga menggunakan obat anti hipertensi selain dengan perubahan gaya hidup.
Pengobatan hipertensi primer adalah pengobatan jangka panjang dengan kemungkinan besar untuk seumur hidup.
Pengobatan penggunaan obat golongan diuretic, penyekat beta antagonis kalsium, dan penghambat enzim koversi angiotensin (penghambat ACE) merupakan anti hipertensi yang sering digunakan.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI

A.PENGKAJIAN

·         Pengkajian pada pasien hipertensi

Aktivitas/ Istirahat
Gejala : kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup monoton.
Tanda :Frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung, takipnea.

b.      Sirkulasi
Gejala :Riwayat Hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner/katup dan penyakit cebrocaskuler, episode palpitasi.
Tanda :Kenaikan TD, Nadi denyutan jelas dari karotis, jugularis,radialis, tikikardi, murmur stenosis valvular, distensi vena jugularis,kulit pucat, sianosis, suhu dingin (vasokontriksi perifer) pengisiankapiler mungkin lambat/ bertunda.

Integritas Ego
Gejala :Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, factor stress multiple(hubungan, keuangan, yang berkaitan dengan pekerjaan.
Tanda :Letupan suasana hat, gelisah, penyempitan continue perhatian,tangisan meledak, otot muka tegang, pernafasan menghela, peningkatan pola bicara.

Eliminasi
Gejala : Gangguan ginjal saat ini atau (seperti obstruksi atau riwayatpenyakit ginjal pada masa yang lalu).

Makanan/cairan
Gejala: Makanan yang disukai yang mencakup makanan tinggi garam, lemak serta kolesterol, mual, muntah dan perubahan BB akhir akhir ini(meningkat/turun) Riowayat penggunaan diuretic
Tanda: Berat badan normal atau obesitas,, adanya edema, glikosuria.

Neurosensori
Genjala: Keluhan pening pening/pusing, berdenyu, sakit kepala,subojksipital (terjadi saat bangun dan menghilangkan secara spontansetelah beberapa jam) Gangguan penglihatan (diplobia, penglihatan kabur,epistakis).
Tanda: Status mental, perubahan keterjagaan, orientasi, pola/isi bicara,efek, proses piker, penurunan keuatan genggaman tangan.

Nyeri/ ketidaknyaman
Gejala: Angina (penyakit arteri koroner/ keterlibatan jantung),sakitkepala.

Pernafasan
Gejala: Dispnea yang berkaitan dari kativitas/kerja takipnea,ortopnea,dispnea, batuk dengan/tanpa pembentukan sputum, riwayat merokok.
Tanda: Distress pernafasan/penggunaan otot aksesori pernafasan bunyinafas tambahan (krakties/mengi), sianosis.
Keamanan

Gejala: Gangguan koordinasi/cara berjalan, hipotensi postural.
Tanda :episode parastesia unilateral transien


 ·         Pengkajian berdasarkan kasus

KASUS
Tuan cupid berumur 35 tahun datang kerumah sakit RSUD  dengan keluhan nyeri berdenyut pada  kepala,terjadi pada saat bangun dan hilang secara spontan setelah beberapa waktu berdiri,pusing serasa ingin muntah,leher terasa berat saat di tekuk, dada terasa sesak, cemas,rasa tidak nyaman saat bergerak

·         Identitas pasien
Nama
Umur 
Tempat/tgl lahir
Suku/bangsa
Status perkawinan
Agama
Pendidikan
Alamat
Tanggal/waktu datang
Orang yang dapat dihubungi
Diterima dari

·         Riwayat kesehatan
- keluhan nyeri berdenyut pada  kepala,terjadi pada saat bangun dan hilang secara spontan setelah beberapa waktu berdiri,pusing serasa ingin muntah,leher terasa sakit saat di tekuk, dada terasa sesak, cemas,rasa tidak nyaman saat bergerak
-pasien sudah 1 tahun mengalami hal ini
·         ada keluarga pasien yang yang menderita penyakit hipertensi




B.ANALISA DATA                                                                                                 
Data
Etiologi
Problem/masalah
DO
DS
Td 150/90
Palpitasi
Kapilari refil > 3dtk
Nadi denyutan jelas dari karotis, jugularis,radialis, takikardi
Pasien mengatakan
-sesak pada dada
-keringat berlebihan
-cemas
peningkatan afterload, vasokonstriksi, iskemia miokard, hipertropi ventricular
penurunan curah jantung
Kekuatan otot pasien lemah
Pasien mangatakan
Mudah lelah
Rasa tidak nyaman saat bergerak
pusing
ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan O2
Intoleransi aktifitas
Pasien terlihat kesakitan pada kepala
Pasien mengatakan terasa nyeri di kepala penglihatan kabur ,mual muntah
peningkatan tekenan vaskulerserebral
Nyeri akut



C.Diagnosa keperawatan
No
Diagnosa Keperawatan
Tujuan /Kriteria Hasl
Intervensi
Rasional
1.
.Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung b.dpeningkatan afterload, vasokonstriksi, iskemia miokard, hipertropi ventricular
Tujuan :Afterload tidak meningkat, tidak terjadi vasokonstriksi, tidak terjadi iskemia miokard
-Pantau TD, ukur pada kedua tangan, gunakan manset dan tehnik yang tepat dantekhnik yang akurat.

-Catat keberadaan, kualitas denyutan sentral dan perifer.


-Auskultasi tonus jantung dan bunyi napas.


-Amati warna kulit,
kelembaban, suhu dan masa pengisian kapiler.




-Catat edema umum.





-Berikan lingkungan tenang, nyaman, kurangi aktivitas.

-Pertahankan pembatasan aktivitas seperti istirahat ditemapt tidur/kursi
Bantu melakukan aktivitas perawatan diri sesuai kebutuhan

-Lakukan tindakan yang nyaman spt pijatan punggung dan leher


-Anjurkan tehnik relaksasi, panduan imajinasi, aktivitas pengalihan

-Pantau respon terhadap obat untuk mengontrol tekanan darah

Kolaborasi:
 untuk pemberian obat-obatan sesuai indikasi
-Memikirkan gambaran yang lebih lengkap
Untuk mengetahui adanya trakles


-denyutan karotis ,jugularis, radialisoralis,mungkin teramati/terpalpasi.

-s4 umum terdengar pada pasien hipertensi berat karena adanya hipertropi atrium

-Untuk mengetahui adanya dekompensasi jantung
Untuk mengidentifikasi gagal jantung


-dapat mengindikasikan gagal jantung ,kerusakan atau vaskuler

-meningkatkan relaksasi


-menurunkan stres dan keteganan yang mempengaruhi tekenan darah dan perjalanan penyakit hipertensi


-mengurangi ketidak nyamanan dan dapat menurukan rangsangan saraf simpatis

-menurunkan rangsangan yang menimbulkan stres


-Mengetahui respon pada terapi obat




Menurunkan tekanan darah pasien
Intoleransi aktifitas b.dkelemahan umum, ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan O2
Menunjukkan penurunan dalam tanda tanda intoleransi fisiologi
-Kaji respon pasien terhadap aktivitas

-Intruksikan pasien tentang teknik hemat energi
-Membantu dalam mengkaji respon fisiologi terhadap stres aktifitas
-Membantu keseimbangan anttara suplai dan kebutuhan O2
Nyeri akut b.d peningkatan tekenan vaskulerserebral
Nyeri berkurang/ terkontrol
 -Mempertahankan tirah baring selama fase akut

- Beri tindakan non farmakologi untuk menghilangkan sakit kepala misal : kompresdingin
 -Meminimalkan aktifitas vasokontriksi yang dapat meingkatkan sakit
kepala

-Berikan cairan ,makanan lunak perawatan mulut yang teratur bila terjadi perdarahan hidung atau kompres hidungtela dilakukan untuk menghentikan perdarahan

Kolaborasi
Berikan analgesik sesuai indikasi
-Meminimalkan stimulus meningkatkan relaksasi

-Menurunkan tekanan vaskuler serebral




-Agar tidak terjadi sakit kepala





-Meningkatkan kenyamanan









Menurunkan nyeri/ransangan system saraf
.

efek rumah kaca


Efek rumah kaca, yang pertama kali diusulkan oleh Joseph Fourier pada 1824, merupakan proses pemanasan permukaan suatu benda langit (terutama planet atau satelit) yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan atmosfernya.
MarsVenus, dan benda langit beratmosfer lainnya (seperti satelit alami SaturnusTitan) memiliki efek rumah kaca, tapi artikel ini hanya membahas pengaruh di Bumi. Efek rumah kaca untuk masing-masing benda langit tadi akan dibahas di masing-masing artikel.
Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda: efek rumah kaca alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah kaca ditingkatkan yang terjadi akibat aktivitas manusia (lihat juga pemanasan global). Yang belakang diterima oleh semua; yang pertama diterima kebanyakan oleh ilmuwan, meskipun ada beberapa perbedaan pendapat.



Penyebab

Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbon dioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyakbatu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk menyerapnya.
Energi yang masuk ke Bumi:
25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer
25% diserap awan
45% diserap permukaan bumi
5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi
Energi yang diserap dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi inframerah oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar inframerah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda.
Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah belerang dioksida, nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik seperti gas metana dan klorofluorokarbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca.


Akibat

Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrem di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.
Menurut perhitungan simulasi, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu rata-rata bumi 1-5 °C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5 °C sekitar tahun 2030. Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhu permukaan bumi menjadi meningkat.